Desa Congkrang, 24 September 2019
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan,dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO.
Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.
Sekretaris Desa Congkrang Muktadin Asim menyampaikan Pemerintah Desa Congkrang telah melaksanakan upaya konvergensi pencegahan stunting yang dilakasanakan Selasa 24 September 2019 bertempat di Aula Balai Desa Congkrang.Kegiatan ini dibiayai dari Dana Desa dalam APBDes Desa Congkrang Tahun 2019.
Pendamping Desa Asrofi yang sekaligus sebagai narasumber memaparkan “Cara Pencegahan Stunting (intervensi Stunting) adalah Intervensi SpesifikUntuk mengatasi penyebab langsung (kurang gizi dan penyakit),Lebih banyak dikerjakan oleh bidang kesehatan,Sebagai intervensi jangka pendek dan Intervensi SensitifUntuk mengatasi penyebab tidak langsung supaya kecukupan pangan dan tidak terjadi infeksi, Dilakukan semua pihak diluar bidang kesehatan, Sebagai intervensi jangka panjang.”
Asrofi menambahkan “Contoh Pencegahan Stunting adalah dengan Perlindungan Sosial, Sanitasi dan air bersih, Kesehatan Ibu dan Anak , Konseling gizi terpadu, Layanan PAUD .untuk Mendukung Konvergensi Pencegahan Stunting perlu diadakan Rumah Desa Sehat (RDS) sebagai Sekretariat Bersama (termasuk ranah Inovasi Pengembangan Sumber Daya Manusia/PSDM),yang fungsinya untuk Pusat informasi pelayanan sosial dasar di Desa khususnya bidang kesehatan,Ruang literasi kesehatan di Desa,Wahana komunikasi,informasi dan edukasi tentang kesehatan di Desa,Forum advokasi kebijakan pembangunan Desa di bidang kesehatan,dan Pusat pembentukan dan pengembangan kader pembangunan manusia.”(pungkasnya)
Sementara itu Bidan Desa Endah Wulansari menyampaikan “faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim diantaranya,bayi kembar,prematur,bayi berat badan lahir kurang,infeksi.”kemudian faktor dari ibu adalah pre-eklamsi dan eklamsi,perdarahan,mal nutrisi,ibu dengan infeksi,ibu merokok atau minum alkohol,umur kurang dari 20 th atau lebih dari 35th,bekerja berat,sertajarak hamil dan bersalin terlalu dekat.”
Untuk Mendukung Konvergensi Pencegahan Stunting perlu diadakan Rumah Desa Sehat (RDS) sebagai Sekretariat Bersama (termasuk ranah Inovasi Pengembangan Sumber Daya Manusia/PSDM),kemudian mengoptimalkan peran KPM (Kader Pembangunan Manusia) adalah kader di Desa yang dipilih & ditetapkan melalui Musdes serta telah mendapatkan Bantuan Insentif Bulanan dari APBDesa T.A. 2019.Harapanya dengan terselenggaranya program konvergensi pencegahan stunting ini di Desa Congkrang khususnya terbebas dari stunting.(triistan)