Desa Congkrang, 30 Oktober 2019
Saat ini dunia musik jawa campur sari sedang trend lagu berjudul Ambyaarr. Lagu ini dinyanyikan oleh Didi Kempot seorang vokalis Jawa yang kondang sampai di Republik Suriname wilayah Amerika Selatan bekas jajahan Belanda . Negara dengan penduduk keturunan Jawa sebanyak kurang lebih 75.000 orang dan bahasa Jawa pun menjadi bahasa komunikasi sehari-hari selain bahasa resminya adalah bahasa Belanda. Didi Kempot bagaikan Michael Jackson apabila melakukan konser di negara Suriname tersebut.
Ambyaarr adalah istilah Jawa yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah hancur berkeping-keping. Kalau dalam lagu Mas Didi Kempot istilah Ambyaarr digunakan dalam percintaan yang hatinya hancur berkeping-keping karena ditinggal kekasih.
Meminjam istilah Ambyaar untuk kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini kayaknya juga cukup relevan. Dalam bahasa politik negara Ambyaar dapat dimaknai sebagai ancaman disintegrasi bangsa. Bangsa Indonesia yang pada awalnya terbentuk dari komitmen berbagai macam suku bangsa, agama, ras dan golongan apabila tidak diantisipasi secara serius bisa terancam ambyaar Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Suatu contoh kerusuhan yang berlangsung di Wamena Papua harus menjadi perhatian serius dari kita semua dan seluruh komponen bangsa. Pengusiran warga pendatang oleh penduduk asli Wamena Papua yang ditunggangi para separatis Papua Merdeka tidak boleh terjadi. Apabila fenomena saling usir ini dibiarkan maka ancaman bangsa ini terpecah belah ada di depan mata.
Jangan sampai orang Minang mengusir orang Papua, tidak boleh orang Betawi mengusir orang Jawa, jangan sampai suku Dayak mengusir orang Madura, atau orang Bugis mengusir orang dari Bali dan lain sebagainya. Kita semua adalah saudara sebangsa dan setanah air. Siapa pun dia, darimanapun asalnya mereka adalah saudara kita. Negara harus hadir dan serius menangani masalah ancaman disintegrasi bangsa ini.
DPR RI sudah di lantik, Presiden dan Wakil Presiden juga akan dilantik. Mentri-mentri juga sudah dilantik .Jangan sampai semua elite politik hanya mementingkan jabatannya atau pencitraannya saja. Tidak mempunyai empati dan simpati terhadap masalah kebangsaan ini. Jangan sampai anggota DPR hanya tidur dalam sidang-sidangnya. Presiden juga tidak boleh meremehkan masalah ancaman disintegrasi bangsa ini.
NKRI jangan sampai Ambyaarr, jangan sampai tercerai berai seperti Uni Soviet, Yugoslavia dan negara lainnya yang tinggal kenangan terkubur dalam rawa-rawa sejarah.
Kami di desa dengan ayem tentremnya selalu mencintai Indonesia dengan karya nyata. Hidup damai akan tercipta dengan saling menghormati dan menghargai. Tegakkan kebenaran dan keadilan yang hakiki. Jangan tebang pilih, jangan berlaku tidak adil dan dzolim. Maka Indonesia Raya akan berjaya. Menjadi negara yang baldatun toyibatun warobbun ghofur. Kalau pakai bahasa orang desa adalah Indonesia yang gemah ripah loh jinawi, toto titi tentrem kerto raharjo.Salam Dari Desa,Dari Desa Untuk Dunia.